Kadang kita suka underestimate kemampuan anak usia 2–4 tahun. Masih kecil, belum bisa baca, belum sekolah, masih main-main. Tapi sebenarnya, di usia pra-TK ini otak anak justru lagi dalam masa keemasan loh! Mereka bisa menyerap informasi dengan kecepatan luar biasa, asal kita tahu cara menyampaikannya.
Jadi, gimana sih cara menstimulasi anak pra-TK biar jadi anak yang pintar, ceria, dan penuh rasa ingin tahu?
1. Bermain = Belajar 🎨
Yup, buat anak usia dini, bermain adalah cara terbaik untuk belajar. Daripada duduk diam belajar huruf, lebih baik ajak mereka main tebak-tebakan huruf pakai balok warna-warni. Atau main jual-jualan pakai buah plastik sambil belajar berhitung. Tanpa sadar, anak belajar banyak hal dari situ.
Jangan terlalu fokus bikin anak bisa baca-tulis cepat. Yang penting, tanamkan dulu rasa senang saat belajar.
2. Kenalkan Bahasa Sejak Dini 📚
Anak kecil punya potensi luar biasa untuk menyerap bahasa. Maka dari itu, ajak mereka ngobrol sesering mungkin. Bacakan buku cerita sebelum tidur, nyanyikan lagu-lagu anak, atau putar audio hafalan pendek. Bahkan kalau bisa, kenalkan juga dua bahasa (misalnya Indonesia dan Inggris/Arab).
Jangan khawatir anak bingung, justru ini bisa jadi bekal mereka di masa depan. Yang penting, komunikasikan dengan penuh ekspresi dan kasih sayang.
3. Libatkan Anak di Kegiatan Sehari-hari 🍳
Anak suka merasa penting kalau dilibatkan. Ajak mereka bantu ambil sayur saat belanja, menyendok nasi saat makan, atau menata buku di rak. Dari sini, anak belajar banyak hal: koordinasi, tanggung jawab, dan keteraturan.
Plus, anak juga merasa dihargai, jadi makin percaya diri.
4. Puji Usaha, Bukan Hasil 🌱
Kalau anak gambar lingkaran tapi masih miring-miring, jangan langsung dikoreksi. Puji dulu usahanya:
“Wah, kakak udah bisa gambar bulat! Hebat banget! Yuk coba lagi!”
Dengan begini, anak jadi berani mencoba, tidak takut gagal, dan makin termotivasi. Ingat, anak pintar bukan yang langsung bisa, tapi yang terus mau belajar.
5. Tanamkan Nilai Islami Sejak Dini 🌙
Anak pra-TK udah bisa diajak shalat bareng, diajari baca doa pendek, atau dikenalkan nama Allah dengan cara sederhana. Misalnya saat lihat matahari, katakan, “Itu ciptaan Allah ya, Nak. MasyaAllah ya, terang banget!”
Pintar itu bukan cuma akademis, tapi juga punya akhlak yang baik dan hati yang lembut.